Posted by : Dewi Purnamasari
Jumat, 31 Maret 2017
Sistem Perekonomian di Dunia
Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal
dikenal juga dengan sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi liberal adalah sistem
ekonomi yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian
kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Pada sistem
ekonomi liberal, pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur oleh kekuatan pasar
(yakni kekuatan permintaan dan penawaran). Artinya individu atau swasta diberi
wewenang penuh dalam mengelola perekonomiannya. Wewenang pemerintah dalam hal
ini terbatas, mencakup keselamatan dan kelangsungan hidup warga negara. Seperti
misal, larangan memproduksi obat bius dan obat-obatan terlarang lainnya.
Terdapat kebebasan individu yang besar dalam melakukan kegiatan
ekonominya.
Sistem ekonomi
liberal dianut oleh sebagian besar negara-negara di dunia, terutama di
negara-negara Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan Australia.
Untuk lebih
jelasnya perhatikan ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal di bawah ini.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal
a. Bebas memiliki
alat-alat dan sumber-sumber produksi, baik perorangan maupun kelompok
b. Hak milik
perorangan dijamin sepenuhnya
c. Kegiatan
ekonomi sebagian besar dilakukan oleh swasta
d. Campur tangan
pemerintah sangat sedikit atau terbatas
e. Modal mempunyai
peran yang terpenting dalam kegiatan ekonomi
f. Bebas bersaing
dengan cara apa pun
g. Didorong oleh
motif memperoleh laba sebesar-besarnya
Kelebihan dari sistem ekonomi liberal, antara lain:
a. Setiap individu
diberi kebebesan dan kesempatan untuk berusaha
b. Setiap individu
bebas memiliki alat-alat produksi
c. Setiap individu
bebas memilih bidang usaha yang disukainya
d. Persaingan
dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
e. Produksi barang
dan jasa berdasarkan kepada kebutuhan pasar, yaitu kebutuhan masyarakat.
Adapun kekurangan sistem ekonomi liberal:
a. Kebebasan
berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan, sementara ada
kelompok yang lemah
b. Menimbulkan
monopoli yang merugikan masyarakat
c. Menimbulkan
penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar keuntungan atau laba
yang sebesar-besarnya
d. Tidak ada
pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari
keuntungan.
Sistem Ekonomi Sosialis
.
Sistem perekonomian sosialis merupakan
sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan
tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata
pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Tetapi justeru karena sangat
besarnya campur tangan pemerintah, mengakibatkan potensi dan daya kreasi
masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis adalah
negara-negara yang berideologi komunis seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC
dan negara komunis lainnya.
Adapun ciri-ciri sistem
ekonomi sosialis sebagai berikut:
a. Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
b. Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
c. Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh
pemerintah secara terpusat
d. Hak milik individu tidak diakui
Kelebihan Sistem Ekonomi
Sosialis:
a. Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah
sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
b. Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si
miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
c. Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap
barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan
harga.
Adapun kekurangan Sistem
Ekonomi Sosialis:
a. hak milik pribadi tidak diakui,
b. potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak
berkembang,
c. segala kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat
dan pemerintah bersifat paternalisme.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang
berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi
terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah
bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.
Pada sistem ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan
dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi
kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan untuk menghindari
akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari sistem liberal, antara lain
terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber
daya ekonomi.
Sistem ekonomi campuran banyak diterapkan di negaranegara
yang sedang berkembang, seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir, dan
Maroko.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai sistem ekonomi
campuran, berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonami campuran.
a. Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b. Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan
kebijaksanaan -kebijaksanaan di bidang ekonomi.
c. Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam
batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
d. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
e. Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan
pemerataan pendapatan.
f. Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh
mekanisme pasar.
ditangani swasta dan ada bidang-bidang yang ditangani
pemerintah.
SISTEM
POLITIK YANG ADA DI DUNIA
Advertisement
Pengertian Sistem PolitikMenurut Ramlan Surbakti, sistem politik adalah proses interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam satu wilayah tertentu. (Baca juga : pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli)
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Ramlan Surbakti tersebut, maka secara sederhana sistem politik merupakan interaksi antara masyarakat dengan pemerintah yang berkaitan dengan proses pengambilan suatu kebijakan yang dirumuskan atas asas kepentingan bersama. (Baca juga : hubungan negara dengan warga negara )
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Sistem Politik di Berbagai Negara
Berbagai negara yang ada di dunia, memilih dan menerapkan sistem politik yang berbeda antara satu sama lain. Faktor utama yang menjadi pertimbangan menerapkan suatu sistem politik tertentu adalah paham atau ideologi yang dianut oleh negara yang bersangkutan. (Baca juga : ciri ciri masyarakat politik)
Disamping aspek ideologi, terdapat faktor-faktor lainnya yang menjadi pertimbangan, yakni sebagai berikut :
- paham atau ideologi yang dianut
- latar belakang sejarah
- kondisi sosiologis
- kondisi kultural atau budaya
- kondisi kejiwaan masyarakat (psycho-social)
- pedoman filsafat
- pedoman konstitusi dan hukum
1. Sistem Politik Liberal
Menurut Cambridge Dictionary, sistem politik liberal adalah suatu bentuk sistem perwakilan demokrasi bekerja atas prinsip liberalisme, yaitu melindungi hak individu dengan menuangkannya pada aturan.
Salah satu ciri utama dari sistem politik liberal adalah kekuasaan negara yang terletak pada parlemen. Adapun kelebihan dari sistem politik liberal ini yaitu kecil kemungkinan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan, hal ini karena kekuasaan tidak berada pada satu pemegang kekuasaan saja. Sedangkan kekurangan dari sistem politik liberal adalah memicu adanya monopoli kekuasaan oleh sekelompok pemangku kekuasaan yang bekerja sama. (Baca juga : sistem pemilu di indonesia)
2. Sistem Politik Komunis
Sistem politik komunis adalah sistem politik yang memposisikan negara sebagai pengatur dan penguasa penuh atas segala aspek kehidupan bernegara.
Dalam sistem politik ini negara tidak hanya menguasai dan mengatur aspek ekonomi dan politik saja, tapi juga kepercayaan/paham warga negaranya serta hal-hal yang dinilai baik buruk dalam kehidupan sosial masyarakat.
3. Sistem Politik Parlementer
Sistem politik parlementer adalah sistem politik yang menjadikan parlemen sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam sistem politik terdapat seorang presiden sebagai kepala negara, dan seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
Adapun kelebihan sistem politik parlementer yaitu memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap pendapat publik. Sedangkan kelemahan dari sistem politik ini adalah proses pelaksaaan pemerintahan yang tidak stabil serta tidak ada perbedaan yang jelas antara kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif
4. Sistem Politik Presidensial
Sistem politik presidensial adalah sistem politik yang memisahkan antara kekuasaan legislatif dan kekuasaan eksekutif. Sistem politik presidensial memiliki nama lain yaitu sistem kongresional. Dalam sistem politik presidensial, presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden menduduki kekuasaan terkuat yang tidak dapat dijatuhkan oleh lembaga lainnya yang berada dalam pemerintahan negara tersebut. Presiden dapat dilengserkan dari kursi kekuasaannya hanya jika ia terlibat dalam pelanggaran berat seperti : pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara dan terlibat masalah kriminal.
5. Sistem Politik Otoriter/Totaliter
Sistem politik otoriter adalah sistem politik dimana segala bentuk peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara berasal dari satu sumber, yakni dari pemangku kekuasaan tertinggi. Sistem politik otoriter dikenal juga dengan sistem politik diktator karena pada sistem politik ini dipimpin oleh seseorang yang diktator. (Baca juga : peran ayah dalam keluarga)
6. Sistem Politik Anarki
Menurut Alexander Wendt, anarki adalah segala hal yang dilakukan oleh negara. Hal ini berarti bahwa anarki bukanlah sebuah sistem yang berlaku secara internasional melainkan hanya sebuah sistem ciptaan suatu negara.
Sistem politik anarki adalah sistem politik yang merujuk pada konsep anarki yakni tidak memiliki pemimpin dan tidak memiliki pemerintahan yang berdaulat. Dalam sistem politik anarki ini tidak ada kekuatan dan kekuasaan koersif secara hierarki yang bertugas menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi, memberlakukan hukum, dan menata sistem pemerintahan seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain
7. Sistem Politik Demokrasi
Sistem politik demokrasi merupakan sistem politik yang memberikan hak setara kepada seluruh warga negara atau rakyatnya dalam proses pengambilan suatu kebijakan atau keputusan yang menyangkut kepentingan bersama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
8. Sistem Politik Demokrasi Transisi
Sistem politik demokrasi transisi adalah sistem politik yang belum stabil, dimana sistem ini diberlakukan pada masa transisi antara satu orde pemerintahan ke orde pemerintahan selanjutnya. Tidak jelasnya orde pemerintahan yang akan berlaku di masa yang akan datang disebut sebagai suatu rangkaian berbagai kemungkinan
Sumber
:
http://guruppkn.com/sistem-politik-di-berbagai-negara
NAMA KELOMPOK :
1.
DEWI PURNAMASARI 21216904
2.
FIRABIAN 22216851
3.
MAHATHIR 24216220