Posted by : Dewi Purnamasari
Senin, 06 Juli 2020
7
teknik audit, jelaskan masing-masing teknik tersebut :
1. Memeriksa fisik - physical examination
Sebagai penghitungan
uang tunai baik dalam rupiah atau asing, kertas berharga, persediaan barang,
asset tetap, barang berwujud dan lainya.
Untuk audit investigatif penulis tidak membedakan
pemeriksaan fisik dan pengamatan. Dalam kedua teknik ini investigator
menggunakan indranya untuk mengetahui atau memahami sesuatu.
2. Meminta konfirmasi – confirmation
Merupakan prosedur yang
biasa dilakukan auditor. Sepeti dalam audit, juga dalam audit investigatif.
Permintaan informasi juga harus dibarengi. Diperkuat atau dikolaborasi dengan
informasi dari sumber lain.
Meminta konfirmasi
adalah meminta pihak lain (dari yang diaudit investigatif) untuk menegaskan
kebenaran atau ketidak benaran suatu informasi.
3. Memeriksa dokumen –
documentation
Tidak ada investigatif tanpa pemeriksaan dokumen.
Hanya saja dengan kemajuan teknologi, definisi dokumen menjadi lebih luas,
termasuk informasi yang diolah, disimpan dan dipindahkan secara elektronik.
4. Riview analitikal - analyic review atau
analitycal review
Alat yang dipakai untuk
mempelajari dan membandingkan hubungan antara data (keuangan dan non-keuangan)
baik dalam proses perencanaan audit, sebagai teknik review akhir, maupun
sebagai tes substantive (alternatif atau tambahan untuk sampling atau tes-tes
yang lain).
Dalam review analitikal
yang penting bukanlah perangkat lunaknya tetapi semangatnya. Ada bermacam-macam
variasi dari teknik review analitikal, namun semuanya didasarkan atas
perbandingan antara apa yang dihadapi dengan apa yang layaknya harus terjadi,
dan harus menjawab sebabnya kesenjangan.
5. Meminta informasi lisan atau tertulis dari
auditee (inquiries of the auditee)
Hal tersebut penting
untuk pendukung permasalahan yang terjadi.
6. Menghitung kembali – reperformance
Untuk mengecek
kebenaran perhitungan (kali, bagi, tambah, kurang, dan lain-lain). Ini prosedur
yang sangat lazim dalam audit. Biasanya tugas ini diberikan kepada seorang yang
baru mulai bekerja sebagai auditor; seorang junior auditor di kantor akuntan.
7. Mengamati – observation
Kunci keberhasilan dari
semua teknik audit investigatif adalah sebagai berikut.
·
Mengerti dengan baik persoalan yang akan
dipecahkan, apa yang akan diaudit investigatif.
·
Kuasai dengan baik teknik-teknik audit
investigatif.
·
Cermat dalam menerapkan teknik yang
dipilih.
·
Cermat dalam menarik kesimpulan dari
hasil penerapan teknik yang kita pilih.
Apa yang dimaksud dengan:
1) Net worth method
• Net Worth Method untuk Perpajakan
Di Amerika Serikat di
mana net worth method diterima sebagai cara pembuktian tidak langsung, dasar
penggunaannya adalah kewajiban Wajib Pajak untuk melaporkan semua
penghasilannya (sebagaimana didefinisikan oleh undang-undangnya) dalam tax
returns mereka. Ketentuan serupa juga berlaku di Indonesia di mana Wajib Pajak
diwajibkan penghasilannya secara lengkap dan benar dalam SPT (Surat
Pemberitahuan Tahunan, dalam hal ini SPT PPh).
Pemeriksa pajak
menetapkan net worth atau kekayaan bersih pada awal tahun. Ini diperoleh dari
pengurangan seluruh aset seseorang dengan seluruh kewajibannya. Jadi di awal
tahun tertentu, sebutlah Tahun 1, net worth = assets – liabilities. Hal yang
sama dilakukan untuk menentukan net worth Tahun 2.
Selanjutnya, net worth
Tahun 1 dibandingkan dengan net worth Tahun 2. Perbandingan ini akan
menghasilkan kenaikan net worth (net worth increase) yang seharusnya sama
dengan PKP untuk Tahun 2. Oleh karena itu, kenaikan net worth ini dibandingkan
dengan penghasilan yang dilaporkan dalam SPT PPh Tahun 2.
• Net Worth untuk Organized Crime
Dengan rumus yang
hampir sama, kita dapat menentukan illegal income. Seperti disebutkan tadi, di
Amerika Serikat metode ini digunakan dalam memerangi organized crime. Di
Indonesia pendekatan ini dapat digunakan untuk memerangi korupsi. Ketentuan
perundangannya sudah ada, yakni laporan mengenai kekayaan pejabat.
2) Expenditure method
Expenditure method
adalah derivasi dari net worth method. Namun, perlakuan terhadap aset dan
kewajibannya berbeda. Expenditure method dimaksudkan untuk menetukan unreported
taxable income. Expenditure method lebih cocok untuk para Wajib Pajak yang
tidak mengumpulkan harta benda, tetapi mempunyai pengeluaran-pengeluaran besar
(mewah).
Rumus untuk menghitung
illegal income dengan menggunakan expenditure method lebih sederhana daripada
perhitungan unreported taxable income, yakni: illegal income = expenditure
dikurangi penghasilan dari legal sources.
Expenditure method harusnya digunakan untuk kasus
perpajakan apabila kondisi-kondisi berikut sangat kuat atau dominan.
·
Wajib Pajak tidak menyelenggarakan
pembukuan atau catatan.
·
Pembukuandan catatan Wajib Pajak tidak
tersedia, misalnya karena terbakar.
·
Wajib Pajak menyelenggarakan pembukuan
tetapi tidak memadai.
·
Wajib Pajak menyembunyikan pembukuannya.
·
Wajib Pajak tidak mempunyai aset yang
terlihat atau dapat diidentifikasi.
Expenditure method
harusnya digunakan untuk kasus organized crime apabila kondisi-kondisi berikut
sangat kuat atau dominan.
·
Tersangka kelihatannya tidak membeli
aset seperti tanah, rumah, saham, perhiasan, mobil atau kapal mewah, dan
seterusnya.
·
Tersangka mempunyai gaya hidup mewah dan
agaknya di luar kemampuannya.
·
Tersangka diduga mengepalai jaringan
kejahatan, atau semua saksi yang memberatkan dia adalah para penjahat yang
sudah dijatuhi hukuman.I
·
Illegal income harus ditentukan
menghitung denda, menghitung keuangan negara, dan pungutan negara lainnya.
Referensi :
BAB 13.pptx
BAB 14.pptx
http://mywaskitopedia.blogspot.com
BAB 14.pptx
http://mywaskitopedia.blogspot.com