Posted by : Dewi Purnamasari
Jumat, 11 November 2016
1) Peran akuntan
dalam fungsi menejemen dalam sebuah
perusahaan yaitu menganalisis mengenai
sejarah dan menaksir data yang berkaitan
dengan menagement secara kontinue,bekerja merencanakan operasi
perusahaan untuk waktu mendatang.Peran seorang akuntan cukup banyak tetapi lebih dikhususkan untuk mengahadapi pimpinan
perusahaan pada tiap-tiap tingkat organisasi.Akuntan sering diminta untuk
memilih tindakan yang akan diambil dan membantu untuk pemilihan yang tepat.Seorang
akuntan sering dihadapkan pada masalah-masalah pemilihan berbagai
alternatif tindakan dan membantu didalam memilih alternatif mana yang
paling baik dilihat dari kepentingan perusahaan. Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan,
mengintepretasikan dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen untuk pengambilan keputusan. Akuntan manajemen biasanya terlibat
secara langsung dalam proses manajemen sebagai anggota penting dalam tim
manajemen, misalnya sebagai kontroler (kepala bagian akuntansi) dan manajer
akuntan biaya. Akuntan manajemen bertugas membantu orang-orang lini (line
position), yaitu pihak yang bertanggungjawab langsung dalam melaksanakan tujuan
dasar organisasi, misalnya manajer bagian produksi. Dalam hal ini, akuntan
manajemen berada dalam posisi staff (staff position), yaitu posisi yang
mendukung tugas lini dan tidak bertanggungjawab langsung terhadap tujuan dasar
organisasi.
2) Persamaa
akuntansi sangat berguna dalam penyusunan laporan keuangan.Dengan menggunakan
transaksi sehari-hari dan sederhana sebagaimana yang diuraikan dalam belajar
akuntansi debit dan kredit maka kita akan dapat mempelajari bagaimana caranya
mencatat transaksi pada sisi debit dan kredit. istematika
pencatatan yang menggambarkan suatu hubungan yang ada pada perusahaan, yaitu
pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan yang meliputi harta
(aktiva) dengan sumber dananya. Harta yang diperoleh dari pemilik perusahaan
disebut modal (ekuitas), sedangkan harta yang diperoleh dari pihak lain disebut
kewajiban (utang).
3) Unsur-unsur kontirunitas perusahaan
1. Likuiditas
Karena likuiditas
merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar yang berhubungan
dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya
yang segera harus dipenuhi.Jumlah alat-alat pembayaran (alat likuid) yang
dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat merupakan kekuatan membayar dari
perusahaan yang bersangkutan.Suatu perusahaan yang mempunyai kekutan membayar
sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang
segera harus dipenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah likuid, dan
sebaliknya yang tidak mempunyai kemampuan membayar adalah illikuid.Variabel
likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan current ratio (CR). Rasio
ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancarnya.
2. Solvabilitas
Karena Solvabilitas suatu
perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
finansialnya apabila perusahaan sekiranya saat ini dilikuidasikan. Pengertian
solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar semua
utang-utangnya (baik jangka pendek dan jangka panjang).
Suatu perusahaan yang solvabel berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai
aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua utang-utangnya, tetapi
tidak dengan sendirinya berarti bahwa perusahaan tersebut likuid. Sebaliknya
perusahaan yang insolvabel (tidak solvabel) tidak dengan sendirinya bahwa
perusahaan tersebut adalah juga likuid.
3.Rentabilitas
Karena Rentabilitas
suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal
yang menghasilkan laba tesebut, dengan kata lain rentabilitas perusahaan
menunjukan efesiensi penggunaan modal yang tertanam di dalam suatu perusahaan
dalam suatu periode tertentu. Terdapat dua jenis penilaian rentabilitas yaitu
rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri,
4) Ruang lingkup manajemen dari suatu bisnis
- Pengertian Manajemen Keuangan
Untuk
memahami pengertian Manajemen Keuangan lebih di arahkan pada kegiatan
Pembelanjaan perusahaan sehingga dapat dikatakan Manajemen Keuangan sama dengan
Pembelanjaan Perusahaan. Perusahaan dalam menjalankan bisnis memerlukan
aset riil (real assets) dimana aset riil tersebut berupa Tangible assets :
- Aset
lancar : Kas, Piutang, Persediaan
- Aset
tetap : mesin, pabrik, kantor, kendaraan
Dan dapat berupa
aset tidak berwujud (Intangible assets) : keahlian teknis (technical
expertise) merk dagang (trade mark), patent. Untuk mewujudkan aset riil
tersebut memerlukan modal yang dapat di peroleh bersumber pada
- Liability
: Utang Dagang, Obligasi, Utang bank
- Equity
: Modal setor, Saham, Laba Ditahan
Misalkan
seorang pengusaha ingin mendirikan sebuah mini market maka untuk dapat
beroperasional dia harus mendirikan Toko (bangunan), Peralatan minimarket,
peralatan administrasi minimarket yang itu merupakan aset tetap
minimarket. kemuadian dia juga harus menyediakan barang-barang kebutuhan
sehari-hari yang akan dijual (persediaan) serta dana kas untuk membiayai
operasional minimarket yang ini merupakan aset lancar minimarket
tersebut. Untuk mewujudkan semua aset riil tersebut pengusaha itu dapat
membelanjainya dengan dana yang bersumber dari modalnya sendiri
(perseorangan) atau bermitra dengan koleganya untuk membuat persekutuan modal
(cv, firma dll) atau dapat juga mendirikan perseroan terbatas (PT) untuk
mengumpulkan modal dalam bentuk saham.
Pengusaha
tersebut juga dapat membelanjai aset-aset riilnya dengan hutang misalnya
melalui pinjaman bank, pinjaman suplier (utang dagang) atau menerbitkan
obligasi jika badan usahanya berbentuk perseroan.
Dari penjelasan
di atas dapat di definisikan Manajemen Keuangan atau
Pembelanjaan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha-usaha
mendapatkan dana perusahaan serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan
dana tersebut secara efisien. Seorang manajer keuangan tidak hanya
bertugas mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar
tagihan-tagihan dan mencari dana, tetapi lebih dari itu harus mampu
menciptakan kekayaan perusahaan melalui kegiatan mencari sumber dana dan
mengalokasikannya.
Dalam Manajemen keuangan kegiatan mencari sumber dana dapat di sebut sebagai pembelanjaan Pasif dan kegiatan mengalokasikan dana disebut sebagai pembelanjaan Aktif.
Dalam Manajemen keuangan kegiatan mencari sumber dana dapat di sebut sebagai pembelanjaan Pasif dan kegiatan mengalokasikan dana disebut sebagai pembelanjaan Aktif.
2.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berdasarkan
pengertian Manajemen Keuangan di atas dapat di sebutkan 2 (dua) fungsi
Manajemen Keuangan yaitu :
- Fungsi
Penggunaan Dana (Alokasi)
- Fungsi
Pendanaan (mencari sumber dana)
Dalam
menjalankan fungsi-fungsi tersebut melibatkan fungsi-fungsi lain (pemasaran,
Produksi, Akuntansi dll). Baik fungsi pengalokasian dan pendanaan didasarkan
pada pertimbangan efesiensi dan efektivitas. Prinsip Efesiensi
dalam pengalokasian dana berorientasi bahwa penggunaan dana pada investasi
usaha diharapkan memberi keuntungan di masa yang akan datang, sedangkan
pada fungsi pendanaan bagaimana perusahaan mencari sumber modal dengan
prasyarat dan biaya yang semurah-murahnya.
3.
Tujuan Perusahaan
Efesiensi
dan efektifitas dalam pembelanjaan perusahaan harus berorientasi pada tujuan
perusahaan. Untuk itu perlu merumuskan dengan benar apa yang menjadi
tujuan mendirikan sebuah perusahaan. Dalam beberapa teori disebutkan
tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan , pendapat tersebut tidak salah
tetapi belum tepat, karena jika hanya dirumuskan mencari keuntungan (Laba) maka
banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Tujuan perusahaan yang hanya
mengejar Keuntungan akan mengabaikan faktor waktu dan ketidakpastian.
Jika hanya mengejar keuntungan tahun ini, perusahaan dapat mengurangi
biaya-biaya penelitian dan pengembangan produk, biaya-biaya pelatihan SDM dll,
akibatnya perusahaan memperoleh keuntungan tetapi untuk tahun-tahun mendatang
tidak dapat dipastikan apakah perusahaan memperoleh keuntungan.
Mengukur
kinerja perusahaan dengan keuntungan saja tidak dapat menggambarkan
kinerja yang sesungguhnya, misalkan ada 2 perusahaan, perusahaan A dengan modal
100 juta menghasilkan keuntungan 25 juta , perusahaan B dengan modal 80 juta
menghasilkan keuntungan 20 juta. Maka return perusahaan A = 25% (25
juta : 100 juta) dan return perusahaan B = 25% (20 juta : 80 juta), dengan
deemikian perusahaan B memiliki kinerja yang lebih baik karena dengan modal
yang lebih kecil menghasilkan tingkat keuntungan yang sama dengan perusahaan A.
Tujuan
perusahaan dalam konteks manajemen keuangan lebih di arahkan pada
menciptakan kekayaaan perusahaan atau maksimalisasi kekayaan perusahaan.
Meningkatkan kekayaaan perusahaan akan meningkatkan kekayaan pemilik
perusahaan. Seorang pengusaha yang membuka Toko minimarket dengan modal 500
juta berharap nantinya nilai kekayaan usahanya akan meningkat lebih dari 500
juta setelah beberapa tahun akan datang.
Namun
pertanyaannya apakah tujuan perusahaan itu hanya mensejahterakan pemiliknya
saja ? Perlu di ingat perusahaan melibatkan pihak-pihak lain yang juga
berperan dan berkepentingan terhadap perusahaan. Apalagi jika perusahaan
tersebut dengan skala usaha yang lebih besar maka pihak-pihak lain dalam hal
ini disebut sebagai stakeholders wealth juga perlu disejahterakan
terlebih dahulu sebelum pemiliknya (share holder wealth)
disejahterakan. Siapa saja yang disebut sebagai stakeholders wealth tersebut
? Antara lain sebagai berikut :
- Manajemen
dan Karyawan sebagai ujung tombak perusahaan, mereka di sejahterakan dan
dibayar dengan penghasilan yang sesuai dengan pekerjaan dan
kualifikasinya masing-masing. karyawan berkerja dengan nyaman, tanpa
tekanan dan berhak memperoleh promosi karir secara berjenjang jika
memiliki prestasi kinerja yang baik.
- Kreditur,
sebagai pihak lembaga pemberi pinjaman berhak mendapatkan keamanan
lancarnya kredit yang diberikan dan memperoleh pendapatan atas kredit yang
diberikan (bunga, bagi hasil dll)
- Konsumen
sebagai pengguna barang /jasa memperoleh kepuasan yang setimpal atas nilai
yang dibayarkan pada produk yang dibeli.
- Pemerintah,
memperoleh pendapatan pajak atas keuntungan usaha perusahaan.
- Masyarakat
turut merasakan kesejahteraan dari keberadaan perusahaan dalam bentuk
pertanggungjawaban sosial perusahaan. Program pertanggung jawaban
sosial bisa berbentuk pendidikan (bea siswa), pengembangan UKM (kredit
lunak), bantuan bencana alam, produk yang ramah lingkungan dll.
Jika para
stake holder di atas telah di sejahterakan, maka klaim terakhir bagi perusahaan
adalah mensejahterakan pemiliknya. Sebuah resiko yang di beban pemilik
perusahaan bahwa pemegang saham memperoleh klaim terakhir dari keuntungan yang
diperoleh perusahaan. Begitu juga seandainya perusahaan di likuidasi,
maka pembayaran hak didahulukan dulu utntuk membayar kewajiban-kewajiban
perusahaan seperti gaji karyawan yang tertunda, utang-utang dengan pihak
kreditur, utang-utang lainnya baru setelah selesai semua, sisanya di bagi untuk
pemilik saham, sesuai proporsi kepemilikannya.
Namun jika pengeloaan perusahaan dilakukan dengan baik dan meningkatkan value perusahaan tentunya memberikan pengembalian (return) bagi para investor yang lebih besar tingkatnya dibanding para stake holder. Sesuatu yang lumrah karena investor berhadapan dan memiliki resiko yang besar.
Namun jika pengeloaan perusahaan dilakukan dengan baik dan meningkatkan value perusahaan tentunya memberikan pengembalian (return) bagi para investor yang lebih besar tingkatnya dibanding para stake holder. Sesuatu yang lumrah karena investor berhadapan dan memiliki resiko yang besar.
Untuk dapat
memaksimalkan dan meningkatkan kekayaan perusahaan sangat ditentukan oleh
keputusan-keputusan keuangan Perusahaan.
4.
Keputusan Keuangan
Keputusan
keuangan yang tepat berdampak pada value perusahaan, sebagaimana dijelaskan di
atas bahwa keputusan keuangan harus berorientasi pada tujuan perusahaan yaitu
meningkatkan value perusahaan. Ada 3 (tiga) keputusan keuangan yaitu
sebagai berikut :
1. Keputusan
Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung resiko atau ketidakpastian. Resiko dan hasil yang diharapkan dari investasi ini akan mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan maupun nilai perusahaan
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu investasi akan mengandung resiko atau ketidakpastian. Resiko dan hasil yang diharapkan dari investasi ini akan mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan maupun nilai perusahaan
2. Keputusan
Pendanaan
Keputusan
pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada
keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis
kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna
membelanjai kebutuhan-kebutuhab investasi serta kegiatan usahanya.
3.
Keputusan Dividen
Dividen
merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para
pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian penghasilan
yang diharapkan oleh pemegang saham. Keputusan dividen merupakan
keputusan manajemen keuangan untuk menentukan ; deviden tunai, stabilitas
deviden, dividen saham (stock deviden), pemecahan saham (stock split),
penarikan kembali saham yang beredar (repurchase stock), yang semuanya
ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.
Sumber:
https://financialtrik.wordpress.com/2013/09/19/ruang-lingkup-manajemen-keuangan/